Surat Kabar 11: Media Sosialku


Teruntuk: 26 Januari 2020

Kabarku baik. Sebaik hujan yang sedang menemui tanah dengan sangat ramah.

Semoga hujan di belahan bumi kalian seramah ini juga.

Dengan kekuatan suara rintiknya, aku mulai menuliskan hal yang ada di kepalaku.

Aku ingin menuliskan puisi, tapi tidak jadi. Lebih baik aku menuliskan ... menulis apa ya? Bagaimana sih menggunakan media sosial untuk menebarkan hal yang bermanfaat? Aku sedang berpikir. Ada ide?

Setelah 7 bulan (24 Oktober 2018 - 23 Mei 2019) berhenti menggunakan IG, FB. Deactivated dan uninstall IG & FB.

Selama itu hanya menggunakan WhatsApp sebagai media komunikasi.

Awalnya cuma iseng, kuat nggak sih tanpa medsos ini selama 1 minggu? Setelah 1 minggu, maka bertambah jadi 1 bulan, setelah melewati 1 bulan? Ah tanggung terusin aja sekuatnya!

Apa yang dirasakan? Well nyaman, sangat nyaman! Nyaman karena nggak terlalu banyak hal ini itu yang "mengganggu", nyaman karena nggak banyak nengok hal-hal yang kurang bermanfaat.

Karena memang terkadang media sosial ini selalu disalahgunakan, misalnya: dijadikan tempat mengeluh, ini salah satu yang membuat aku risih. Hehe. Ngomong-ngomong soal ini, aku sempat menulis di Plukme-ku "Media Sosial Dijadikan Sebagai Media Mengeluh", untuk tulisannya kalian bisa klik ini: Media Sosial Dijadikan Sebagai Media Mengeluh

Lantas mengapa di 24 Mei 2019 mengaktifkan kembali IG & FB?

Ya, aku butuh bersosialisasi dan mencari informasi!

Teman-temanku bilang "Lah kamu kok tukang nulis nggak punya IG, gak punya FB?", dan segelintir pertanyaan lain yang memberi kesan "heran". Hahaha.

Bukan hanya butuh bersosialisasi, sebenarnya ada banyak hal yang aku lewatkan selama berhenti menggunakan media sosial ini, dan sempat kebingungan juga bagaimana memasarkan tulisan-tulisanku sementara aku membatasi penggunaan media sosial terlalu ketat. Kayak nyiksa diri kan ya? Tapi seneng aja gitu.

Aku mencoba membuka kembali akun-akun yang sudah lama tidak terjamah, memulai hal baru, dan rasanya memang berbeda.

Dampaknya?

Sisi produktif untuk mengisi kontenku hilang. Dulu, sejak 2016 aku berkomitmen untuk membuat 1 tulisan per hari. Dan ini berlangsung sampai sebelum aku memutuskan menutup akun media sosialku. Aku benar-benar menyayangkan hal ini.

Tapi, dengan menulis ini, aku sedang membangkitkan kembali semangat yang pernah kukubur dalam-dalam. Dan semoga bisa memberikan hal positif kepada publik.

Sebenarnya, dengan media sosial banyak keuntungan yang didapatkan bagi penggunanya. Tetapi tergantung sebijak apa kita dalam menggunakannya.

Sudah benarkah kamu menggunakan media sosial? Mari berpikir!

Postingan Populer