ARSIP: Kukenang dengan Istigfar

ARSIP: Kukenang dengan Istigfar. Perkenalkan, ini buku pertamaku!






Kuhadiahkan untuk diriku sendiri di usia 24 tahun.
Setelah beberapa purnama kususun dan kurapikan kata-kata yang tercecer, akhirnya kukemas di dalam buku ini pada 22 September 2019.


BLURB

Untuk kamu,

Apa kabar perasaanmu yang kutinggal? Kabarku adalah hilang.

Masihkah kaujaga hatiku yang tertinggal di sana? Masihkah kaurawat patahan yang sengaja kutelantarkan di sana? Atau, kau telah menyuruhnya pulang dan membiarkannya terhempas bersama debu-debu rindu yang usang?

Kurasa, itu adalah sebuah risiko. Jika memang kau memalingkan mukamu, menghapus namaku, bahkan menggantinya dengan hal baru, tak apa, meskipun ini adalah praduga yang menyakitkan.

Langkah mundurku adalah bias. Aku tak mampu mengungkapkan ini di kalimat terakhirku saat itu. Biarlah angin yang membawa angan ini bergerak; entah ke mana ....

Malam-malam kini terasa begitu pekat, menghantam kelopak mataku agar lekas tertidur. Sepertinya ia telah bekerja sama dengan pikiranku yang dihantui kenang. Bagaimana tidak, setiap ruang gerakku adalah gerikmu.

Biarlah aku diskusikan kehilangan ini dengan diam, dengan Tuhan. Ini bukan sebuah pengkhianatan tertulis, hanyalah proses bagaimana aku mengatur sebuah rasa berlebih kepadamu.

Kini, di tempat yang sama, kuarsip segala rasa dan doa. Biarkan aku tertidur pulas sebagai pelarian paling indah dari mimpi-mimpi kita yang sengaja kuhentikan paksa.



1. Buku ini berkisah tentang apa?
Sebuah buku yang mengarsip rasa cinta kepada Yang Maha Pemilik Hati. 
Puisi-puisi ini berisi tentang bagaimana membatasi rasa pada yang bukan haknya, memutuskan untuk menyembuhkan hati dari beberapa hal yang menyakitkan, berhenti menunggu pada sesuatu hal yang semu, menahan hati agar tidak terjerumus pada jalan cinta yang keliru.
2. Apa yang membuat buku ini istimewa?
Puisi-puisi di sini sebenarnya berisi tentang kisah cinta pada umumnya. Yang membedakannya adalah, terdapat beberapa puisi yang menyinggung bahwa rasa cinta kepada makhluk yang tanpa diiringi dengan rasa cinta kepada pencipta-Nya adalah sebuah kesia-siaan, rasa cinta yang melebihi cinta kepada pencipta adalah suatu kekeliruan.

3. Berapa lama proses pengerjaan bukunya?
Pengerjaan buku dari bulan Juli sampai September 2019. Sebenarnya ada beberapa puisi yang kuambil di tahun 2016, 2017, dan 2018.

4. Apa sih bagian paling favorit di buku ini?
Buku ini dibagi menjadi beberapa bagian, yang pertama puisi yang berisi tentang mengagumi seseorang, bisa dikatakan jatuh cinta. Kedua, berisi tentang sebuah jarak (di dalam jarak ini ada yang berkaitan dengan menunggu, berisi tentang kerinduan), kemudian yang ketiga adalah berisi tentang hal-hal yang menyakitkan, nah bagian yang paling favorite dalam buku ini adalah di mana puisi-puisi yang berisikan sebuah perjalanan menuju jauh (menjauhi hal-hal yang keliru) dan bagaimana memulihkan hati untuk mencintai Sang Maha Pemilik Hati dengan sempurna.

5. Tantangan menulis di buku ini
Yang menjadikan tantangan dalam menulis buku ini adalah bagaimana cara mengemasnya dalam bentuk yang berbeda dari buku-buku puisi lain. Di sini, aku mempertimbangkan hal apa saja yang bisa diterima pembaca, di sini aku mesti memperhatikan bagaimana kehidupan cinta di seusia mereka. Intinya menyelaraskan dengan ego pembaca.

6. Pesan moral yang disampaikan dalam buku
Pesan yang bisa disampaikan dalam buku ini adalah kita mesti benar-benar menyempurnakan cinta kita kepada Tuhan, dengan seperti itulah, maka Tuhan akan memberikan kita seseorang yang tepat sebagai rasa cinta Tuhan kepada kita.

7. Bagaimana ekspektasi penulis terhadap karyanya?
Ini menjadi sejarah besar dalam hidupku. Ketika meninggal, karyaku enggak akan mati. Dan semoga bisa diterima baik oleh para pembaca.

8. Bukunya bisa didapatkan di mana?
Buku bisa di dapatkan di Penerbit Ellunar atau menghubungi ke penulis langsung ke surel trianurawalia@gmail.com.



kamu apa kabar?
di sini ada rindu yang belum tertuntaskan
ada perasaan mendalam yang sengaja aku tinggalkan
demi kau, aku, dan rida Tuhan
...
-ARSIP hal. 98-


Penulis: Tria Nur Awalia
Penerbit: Ellunar Publisher
Terbit: November 2019

Postingan Populer