Surat Kabar 20: Warna Langit
Desember hari ke-28,
Matahari menunduk kepada awan, menjadikannya hitam. Aku sedang menyaksikan bagaimana langit bersedih. Padahal kemarin kutatap lama semburat jingga di atas air laut, entah mengapa langit begitu cepat mengubah keadaan.
Meski tak semua melihat, meski tak semua mendengarkan, bagaimanapun hari tetap berlanjut, dan semua hal harus diterima sesuai takdir yang telah ditetapkan. Meski tak semua orang bisa merasakan ....
Kepada mendung dan terik akan aku nyatakan, aku sedang berada di puncak perenungan, mungkin ini sudah tugasku beradaptasi dengan hal-hal yang tidak pasti. Sekalipun harus keluar dari diri sendiri - menjadi seseorang yang bukan dirinya.