Surat Kabar 23: Pengharapan dan Bentuk Kebaikan
Photo by Tyler Lastovich from Pexels |
27 Januari 2022 (Hari Ini),
"dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS Al Insyirah:8)
Dalam memulai hari, aku selalu melangitkan doa:
semoga hari ini diberi yang terbaik, semoga menjadi pribadi yang lebih baik, semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan semoga termasuk orang yang beruntung.
Hari-hari dijalani dengan lebih bersemangat karena sudah berharap ke Allah Swt., sudah terpikir bahwa hari ini akan ada hal-hal baik yang akan mendatangiku.
Jika dalam menjalani hari ini ditemukan hal-hal yang membuatku merasa gagal, sakit, sedih, marah, atau energi negatif lainnya, aku sudah yakin ini memang terbaik, ini memang membuatku lebih baik, ini memang hari yang lebih baik, dan aku adalah orang yang beruntung.
Bukankah energi negatif tidak selalu tidak baik? Atau, bukankah energi positif tidak selalu dianggap baik? Itulah. Siapa kita? Kok bisa menilai baik-buruk, benar-salah tentang suatu hal! Hanya Allah Swt. Yang Maha Mengetahui apa yang baik dan tepat untuk makhluk-Nya.
Karena keterbatasan pikiran dan perasaan membuatku terkadang menjadi lepas kendali, wajar jika merasa lemah dan sedikit menangis. Aku adalah salah satu makhluk yang bernama manusia, makhluk yang tak berkekuatan jika tanpa izin Tuhan.
Tapi, kalau diingat lagi, setelah hari berlalu, setiap harinya aku selalu bertumbuh. Selalu ada sesuatu dibalik pekatnya hitam. Perasaan-perasaan yang tidak nyaman akan selalu sembuh, dan membuatku berpikir aku perlahan-lahan menjadi semakin kuat.
Apapun harapan yang sudah tersampaikan, tetap berbaik sangka bahwa Allah Swt. akan memberikan yang baik-baik. Dia-lah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang akan memperlakukan secara adil kepada hamba-Nya dalam mengatur kehidupan.
Semua keadaan yang ditempuh adalah rentetan kisah baik yang Allah Swt. ciptakan agar aku menjadi selalu baik-baik saja dalam menjalani hidup. Setiap penutup hari, tidak lupa untuk selalu mengucapkan syukur atas kebaikan-Nya hari ini.
Jadi, bagaimana? Apakah kamu sudah menyadari bahwa kamu pun selalu menerima bentuk kebaikan-Nya? Sudahkah bersyukur?