Surat Kabar 28: Menjadi Biasa

 


23 Juli 2022, sedang merasa menjadi manusia biasa.

Kata orang, tidak apa-apa menjadi orang biasa. Tapi menurutku, tidak! Aku tidak ingin menjadi orang biasa.

Bahwa ada orang-orang yang memilih menjadi biasa untuk alasan ketenangan dan kenyamanan.

Namun, menjadi biasa adalah membosankan, menjadi biasa adalah menyeramkan, menjadi biasa berarti diam.

Aku tidak ingin diam apa adanya. Aku harus mempunyai "sesuatu", harus keluar dari zona nyaman.

Mengapa tidak menjadi orang yang biasa-biasa saja? Kan mudah dan tidak capek? Tidak harus berpikir keras, dan tidak perlu mengalami berbagai kegagalan.

Padahal Allah Swt. sudah memberikan potensi luar biasa, lalu kenapa kita harus membatasi diri dengan menjadi orang biasa? Mengapa kita tidak mengoptimalkan nikmat potensi ini? Bukankah memanfaatkan nikmat itu adalah sebuah bentuk dari rasa syukur?

Bukan berarti harus istimewa, bukan berarti harus menjadi yang terbaik dalam segala hal, cukuplah menjadi berbeda dengan mimpi-mimpi yang luar biasa.

Menjadi orang baik itu baik, namun menjadi lebih baik itu penting. Menjadi biasa itu bukan berarti tidak baik, namun menjadi berkembang dari hal biasa adalah lebih baik dari sekadar biasa-biasa saja.

Setiap orang memiliki tujuan dan nilai hidup yang berbeda. Misalnya, ada seseorang ingin memiliki karir yang sukses, keuangan yang stabil, dan pendidikan yang tinggi. Sedangkan seseorang lainnya masih memegang prinsip yang penting bisa makan, yang penting tagihan terbayar, dan itu sudah cukup.

Kamu yang mana?

Ini pentingnya mengenali diri sendiri dan menyadari.

"Kebutuhan saya apa? Nilai-nilai dalam diri saya apa?"

Hidup adalah proses pembentukan diri. Mengenal diri yang baik akan melahirkan konsep diri yang positif. Pada akhirnya, ini akan menghasilkan harga diri yang kuat dan kepercayaan diri yang tinggi.

Lalu, bagaimana jika kapasitas diri ini terbatas? Bukankah mimpi-mimpi besar hanya akan bisa didapatkan dengan kapasitas diri yang besar juga?

Maka, langkah selanjutnya adalah menyadari, kemudian menghilangkan hal-hal yang membatasi diri kita. 

Setelah itu, renungkan, kemudian bangkit, dan memilih mau menjalani hidup seperti apa.


Secara tidak sadar, setelah membaca seluruh tulisan ini, setidaknya kamu sudah dalam tahap "menyadari".

Postingan Populer