PUISI: Warna Langit
Matahari mengucap selamat pagi,
biasnya menyentuh sela-sela kosen berdebu.
Kusibak selimut dan kaus kaki,
menyulam benang cahaya di daun pintu.
Warna langit begitu bervariasi,
lihatlah dengan mata yang ada di hatimu.
KEBERADAANKU
aku berada di jalanan yang ramai,
namun hati tetap sepi
aku berada di bawah panas yang terik,
namun raga tetap abu-abu
aku berada di bumi yang lapang,
namun pikiranku tetap sesak; dipenuhi kamu
Subang, 2018
Tria Nur Awalia
TENTANG KAMU
matamu adalah aksara
tatapmu adalah kata
pandanganmu adalah kalimat lengkap,
dengan segala tanda tanya yang tak terungkap
tatapmu adalah kata
pandanganmu adalah kalimat lengkap,
dengan segala tanda tanya yang tak terungkap
kakimu adalah diksi
pijakmu adalah puisi
langkahmu adalah sebuah bahasa,
yang mengungkap makna keberadaanku di ujung senja
Subang, 2019
Tria Nur Awalia
HIJAU
kamu adalah hijau
di antara hitam dan putih
tercipta dari mentari yang kuning
dengan langit yang biru
entah akan menjadi apa wujudmu
ketika senja mengucap selamat tinggal
dan langit malam menyapamu dengan sebuah perkenalan
Subang, 2019
Tria Nur Awalia
MENGISI RUANGMU
pintu sudah kuketuk
kau menyilakan aku untuk duduk
menyalakan cahaya di binar matamu
menyajikan rindu
dan rahasia; tentang sedikit peluk
kupalingkan muka
kubalas tatapanmu
imajinasi terputus
bersambung ...
Subang, 2019
Tria Nur Awalia
(Dalam BUKU ARSIP: Kukenang dengan Istigfar)