Surat Kabar 31: Musim Ketidakpastian
(Musim Hujan yang Tak Kunjung Datang),
Aku mengasingkan diri dari kata-kata. Buku-buku kubiarkan berdebu di rak, tulisan-tulisan tangan kubiarkan berceceran. Bahkan, aku lupa kapan terakhir kali bersuara.
Aku menertawakan rak buku yang tiba-tiba ambruk, dan menatapnya kosong, seolah tidak terjadi apa-apa. Alih-alih memikirkan rak buku, aku tetap memikirkan diriku sendiri. Aku memang tidak berekspektasi lebih saat memutuskan membeli rak buku saat itu.
Buku-buku bercecer dan seberantakan pikiranku. Dengan helaan napas yang panjang, tidak ada salahnya jika kubereskan satu per satu.
Aku mengubah warna cat dinding, mengganti gorden jendela, mengubah letak setiap barang, menata seisi kepala. Tentunya aku masih di sini, masih belum menemukan hal yang pasti.
Aku mencoba mengalihkan pikiranku dengan membeli beberapa parfum secara online. Empat parfum kupilih dengan aroma yang berbeda, yaitu oriental, citrus, musk, dan spicy. Meskipun memiliki rating yang tinggi, penjualan yang laris, dan ulasan-ulasan yang bagus, sayangnya, setelah parfum-parfum tersebut mendarat di tanganku, aromanya tidak ada yang benar-benar pas. Seleraku memang berbeda dengan kebanyakan orang, dan kupikir memang wajar.
Analogi hidup ini sama dengan membeli parfum secara online. Kamu berani membayar tanpa tahu bagaimana aroma parfum yang kamu beli. Dan, hanya bisa menebak-nebak, kemudian berekspektasi. Seperti membeli sebuah ketidakpastian.
Hidup selalu memberikan kekuatan untuk bertarung dengan diri sendiri. Mencari jalan yang pantas, memilih lebih dari dua hal yang mengandung ketidakpastian. Akhirnya, menemukan kelelahan yang tak berakhir.
Aku mengunjungi tempat-tempat yang penuh kenangan, tapi tak kutemukan hujan. Pergi ke tempat-tempat yang tidak pernah kukunjungi sebelumnya, tetap kurasai gersang. Kini, aku berpikir untuk berpindah jauh ke Neptunus.
Saat merencanakan berpindah dari suatu tempat ke tempat lain untuk menjalani kehidupan yang baru, aku akan tetap melangkah menuju suatu tujuan tanpa tahu bagaimana kondisi tempat yang kutuju itu. Memang, sesuatu yang pasti dalam hidup ini adalah sebuah ketidakpastian.